Pages

Tuesday, March 25, 2014

Pesta Rakyat 5 tahunan

Sebentar lagi pesta rakyat di mulai, tepat 9 April 2014 nanti kita kan melakukan pemilihan umum. Memilih wakil rakyat yang katanya jika di pilih nanti akan membela kepentingan rakyat. Semua calon anggota legislatif beramai-ramai berorasi dan mencoba mendekati rakyat untuk mendapatkan suara ketika pemilu nanti. Ketika bencana datang semua calon anggota lesgislatif berbondong-bondong memberikan empati kepada korban bencana yang saya yakin tujuan mereka untuk mendapatkan simpati dari para korban bencana. Bukannya saya Suudzon, tapi kenapa jika mereka memberi bantuan harus membawa "bendera partai" serta tulisan "mohon do'a restu dan dukungannya"?. Sungguh ironi, ditengah keprihatinan rakyat mereka malah memanfaatkan untuk mencari popularitas. Tak di ungkiri, bantuan dari para caleg memang sangat di butuhkan oleh para korban. 

Kembali ke pemilu :-D, jika sudah mendengar kata pemilu, apa yang ada di benak kalian? Partai politik, coblos, contreng, kampanye, atau yang lainnya? sejak di lakukan pemilihan langsung pada tahun 2004 pesta demokrasi di Indonesia mulai terlihat perubahannya, masyarakat bisa memilih langsung pemimpin yang mereka sukai, entah dasar apa mereka memilih kita tidak tahu, positif thinking aja lah :-). 

Memang saya gak begitu pahan dengan yang namanya politik, tapi menjelang pemilu tahun 2014 hampir semua televisi menyiarkan siaran yang bertema politik. Entah apakah siaran itu untuk pencitraan sebuah partai atau untuk menjatuhkan pemerintahan saat ini. Sekarang kekutan media sangatlah di perlukan untuk melakukan sebuah pencitraan, entah untu memperbaik citra seseorang atau golongan atau untuk menjatuhkan citra seseorang atau golongan

Kemarin saya lihat siaran di sebuah stasiun televisi (maaf tidak bisa sebut nama :-) ). Ketika Pilgub DKI Jakarta Stasiun TV tersebut terus mengangkat citra positif Jokowi dan mengangkat citra buruk  pasangan incumbent dan akhirnya pasangan incumbent pun kalah. Sedangkan akhir-akhir ini ketika di ketahui Pak Jokowi mencalonkan menjadi Presiden Stasiun TV tersebut berbalik arah untuk menjatuhkan citra Pak Jokowi melalui media-medianya. Bukannya saya Pro Jokowi atau anti Jokowi, tapi apakah harus sampai seperti itu? Saya membayangkan jika setiap partai politik mempunyai media yang sama kuat, pasti mereka saling mengangkat citra partai mereka dan saling menjatuhkan partai lain melalui media mereka.

Tapi masyarakat sekarang sudah cerdas, masyarakat sudah tidak bisa di bodohi lagi dengan yang namanya pencitraan, yang di tunggu masyarakat sekarang adalah bukti dan kerja nyata, bukan janji yang di obral ketika berorasi. Untuk para pembaca blog ini, gunakan hak suara anda dengan cerdas, jangan salah pilih, pilih pemimpin yang paling sedikit cacatnya, karena tidak mungkin ada pemimpin yang benar-benar bersih saat ini. Jangan GOLPUT karena satu suara anda bisa menentukan nasib Indonesia  5 tahun kedepan.

No comments:

Post a Comment

Blog Archive

Kategori

ASEAN Blogger