Pages

Monday, September 15, 2014

Hari ini aku dapat pelajaran berharga, jangnlah mengambil sebuah keputusan dengan terburu-buru. aku beruntung meminta saran ketika sebelum mengambil keputusan itu. Jika aku hanya memikirkan materi saja mungkin aku aku sudah mengambil jalan itu. berkaca dari seseorang yang sudah banyak pengalaman, beliau bisa hidup dengan keadaan yang sangat minim. Padahal beliau mengurus banyak hal, sedangkan aku yang hanya mengurus satu hal saja sudah banyak mengeluh. memang orang yang sudah banyak pengalaman dan banyak ilmu memang berbeda cara berpikirnya. 

Yang kuperlukan hanya bersabar dan terus berusaha berlatih lebih keras dan tidak banyka mengeluh, karena kesuksesan di capai dengan bekerja keras dan tidak pernah mengeluh. Aku har

Saturday, September 13, 2014

Cinta dengan Keterbatasanku

gambarkata.co
Jika aku mencintaimu, belum tentu dirimu mencintaiku
Mengingat siapa diriku, membuat aku semakin takut untuk mencintaimu
Dirimu yang selalu hidup dalam kebahagiaan, wajar saja jika kamu memilih yang sempurna
Aku memang bukan siapa-siapa, wajar saja jika dirimu tidak melihatku meski aku ada di depanmu

Rasa cemburu selalu dalam hatiku
Tapi, siapa aku ?
Apa mungkin bisa memilikimu dengan segala keterbatasanku?
Apa mungkin dirimu mau menerimaku dengan keterbatasanku?

Inilah aku apa adanya dan dengan segala keterbatasan
Dirimu yang sempurna sudah sepantasnya dirimu mendapatkan yang sempurna
Meskipun aku tidak bisa memilikimu seutuhnya,
Insyaallah do'a ku tak kan terputus untukmu
untuk kebahagiaanmu

Meskipun kupaksakan dirimu untuk bersamaku
Belum tentu dirimu akan bahagia denganku
Aku tidak ingin membuatmu kecewa dengan ego ku

Mendo'akanmu adalah jalan terbaik untuk membuang rasa cintaku padamu
Mengacuhkan adalah cara terbaik untuk menjaga dirimu
Membuatmu benci kepadaku adalah cara terbaik untuk menjauhkan dirimu dari diriku
Sampai akhirnya dirimu lupa dan tak akan mengenalku lagi

Saturday, June 28, 2014

Marhaban Yaa Ramadhan

Setelah melalui sidang Isbat kemarin (27 Juni 2014) tanggal 1 Ramadhan tahun ini pemerintah Indonesia menetapkan pada hari Minggu tangal 29 Juni 2014. Meskipun demikian Ormas Muhammadyah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu tanggal 28 Juni 2014. Meskipun berbeda penetapan awal puasa, pemerintah berharap masyarakat tidak menjadikan persoalan. 

Sepertia biasa, diawal Ramadhan semua umat Islam sibuk mempersiapkan diri untuk menyambut bulan nan suci ini. Banyak orang-orang khususnya ibu-ibu memenuhi pasar untuk membeli persiapan sahur dan berbuka puasa. Meskipun ada beberapa bahan sembako yang naik, tidak menyurutkan orang-orang untuk berbelanja. Memang di Indonesia jika bulan Ramadhan tiba, sangat begitu berasa suasana islaminya, ya…. mungkin karena di Indonesia mempunyai penduduk yang mayoritas beragama Islam. Ini tahun kedua saya akan menjalani bulan Ramadhan di Jakarta yang sebelumnya saya melewatkan bulan Ramadhan di Bandung. Yang pasti beda sensasinya berpuasa ketika saya masih di Madiun, di bulan Ramadhan saya melewatinya dengan keluarga, teman-teman sebaya, tapi itulah kehidupan, mau tidak mau kita tetap harus jalani. 

Di bulan Ramadhan tahun ini juga bertepatan dengan Pemilu Presiden, masyarakat berharap pemilu yang bertepan dengan bulan suci ini, tidak ada lagi saling sindir, saling ejek, saling membuka aib, dan tidak ada kampanye hitam yang saling menyudutkan masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden. Dan ketika pemilu yang akan di gelar pada tanggal 9 Juni 2014 nanti berlangsung dengan aman dan tertib mengingat pemilu di gelar pada bulan suci. Siapapun yang terpilih nanti semoga akan menjadi pemimpin yang amanah dan mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik, dan siapapun yang kalah dalam pemilu nanti, semoga berlapang dada dan tetap mendukung dan bersinergi dengan pasangan terpilih agar Indonesia menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

Harapan di bulan Ramadhan tahun ini semoga kita bisa memuliakan bulan yang mulia ini, sebagaimana Rosul memuliakannya. Dan semoga kita bisa melewati bulan suci ini dengan penuh berkah, semoga kita akan menjadi manusia yang lebih baik, lebih bertaqwa, dan lebih taat kedapa Allah SWT. Amiiin…!
Marhaban Ya Ramadhan..!!! 

Thursday, June 19, 2014

Kenapa harus jadi PNS...?

Pendidikan adalah hal mutlak yang harus di punyai setiap orang, karena dengan pendidikan setiap orang akan mendapatkan peluang lebih besar untuk hidup layak. Kenapa saya bilang berpeluang? Karena setiap orang yang mempunyai pendidikan masih ada yang belum hidup layak, karena mereka masih banyak yang menganggur. Sempitnya lapangan kerja, sengitnya persaingan dan tingginya kriteria yang di tentukan perusahaan menambah banyak pengangguran di negeri ini. Kita mungkin tahu kalau sebagian besar sarjana di negeri ini ingin bekerja di kantoran ketika lulus nanti. Entah itu jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), perusahaan pemerintah atau perusahaan swasta. 

Yang saya ketahui, kebanyakan anak-anak di daerah ketika mereka bisa melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi, kebanyakan dari mereka ingin menjadi PNS ketika lulus nanti. Menurut saya itu di sebabkan oleh doktrin dari orang-orang tua yang berpikiran kolot. Pernah ketika saya masih sekolah, kalau tidak salah waktu itu saya masih SMP. Banyak dari teman-teman saya bercita-cita menjadi PNS, dengan alasan ketika menjadi PNS kerjanya santai, setiap bulan dapat gaji, dan ketika mereka pensiun  dapat uang pensiunan. Ternyata pemeikiran mereka itu semua sudah di doktrin seperti itu dari keluarga mereka sendiri. Dan kebanyakan anak-anak yang ingin menjadi Pegawai Negeri itu ternyata anak dari seorang Pegawai Negeri juga, memang tidak semua anak Pegawai Negeri ingin menjadi Pegawai Negeri, tapi yang saya amati seperti itu.              

Saya sendiripun pernah punya keinginan menjadi seorang PNS atau Pegawai Negeri Sipil, tapi keinginan saya itu hilang ketika saya tahu pekerjaan mereka. Menurut saya pekerjaan menajdi PNS sangat membosankan, kenapa saya bilang membosankan? Karena pekerjaan PNS itu tidak ada tantangannya, yang di kerjakan itu-itu saja, dan lingkupnya juga itu-itu saja. Ditambah lagi birokrasi yang super  “njelemet” atau ribet di dalamnya. Saya bukan tipe orang yang suka dengan birokrasi, apalagi berurusan dengan kepemerintahan meskipun di kehidupan kita tidak pernah lepas dari peran pemerintah. Itu alasan pertama kenapa saya tidak suka menjadi Pegawai Negeri.

Yang ke dua, saya takut menjadi PNS. Kenapa saya takut menjadi PNS? Karena PNS di gaji menggunakan uang negara, uang negara berasal dari rakyat. Pegawai Negeri Sipil sebernarnya adalah pelayan masyarakat, abdinya Negara. Jika saya jadi PNS kerja saya tidak benar, seperti suka bolos, pergi kelayapan tidak jelas ketika jam kerja, melakukan “pungli”  seperti yang dilakukan instansi-instansi tertentu, apalagi melakukan korupsi. Pasti di akhirat seluruh penduduk Indonesia akan meminta pertanggungjawaban pekerjaan saya sebagai pegawai negeri.  

Alasan ke tiga kenapa saya tidak ingin menjadi PNS adalah di system perekrutannya, perlu diakui atau tidak masih banyak oknum-oknum yang bermain di situ. Meskipun system perekrutan PNS sudah melakukan test. Tidak sedikit orang-orang menempuh jalan pintas untuk menjadi sorang PNS. Meraka rela mnegeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memuluskan langkah mereka untuk menjadi seorang PNS. Menurut cerita, kalau dulu jaman orde baru setiap pegawai negeri sipil mendapat jatah memasukan orang untuk menjadi PNS. KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) adalah hal yang lumrah di sebuah instansi Negara kita, menurut saya.

Sebuah Negara akan maju jika pegawai dan stafnya bekerja dengan amanah, karena mereka digaji oleh rakyat untuk melayani rakyat. Jangan sampai sudah di gaji rakyat malah memeras rakyat.

Thursday, April 24, 2014

Do'a dari Sebuah Jasad

 Gambar:fuh.my

Semilir angin malam
Menemani jasad yang penuh dengan dosa
Jasad yang terlihat suci di depan mata,
tapi tersimpan bangkai di dalam hati

Ketika setan telah menjadi raja di dalam hati,
nerakapun terasa seperti syurga
Dunia seakan abadi
dan Merasa tak akan ada kehidupan lagi setelah mati

Apakah sujud jasad yang kotor ini akan di terima oleh Sang Raja Kehidupan?
Mengingat jasad itu selalu mengulangi kenistaan yang sama
lalu bagaimana cara jasad itu membersihkan kotoran dari dirinya?

Jasad itu pun terdiam, berfikir, dan bertanya pada dirinya sendiri?
"apakah aku bisa membersihakan diriku dari semua kotoran yang sangat busuk ini dari diriku, mengingat aku sendiri adalah jasad yang sudah berbau busuk"
Sang jasad itu masih termenung, dengan tatapan kosong, dan perasaan yang mengambang
Dalam hatinya kecilnya, sang jasad masih berharap ada kesempatan untuk membersihkan kebusukan yang ada pada dirinya
Sebelum sang jasad ditinggalkan oleh nyawa yang menggerakannya
dan menuju pengadilan yang sesungguhnya dan seadil-adilnya

Blog Archive

Kategori

ASEAN Blogger