Ketika angin malam semakin dingin
Ketika itu pula aku merasakan semakin sendiri
Aku baru merasakan apa yang di sebut sepi
Hanya fatamorgana yang ada di hadapanku
Malam semakin larut
Aku masih terjaga, masih memikirkan apa yang tak mungkin terjadi
Darah dan keringat yang keluarkan saat ini belumlah cukup untuk membeli sebuah kata
yaitu "Bahagia"
Orang yang selama ini aku temui hanyalah angin
Sekedar lewat tanpa menyisakan bekas
Meskipun ada entah sampai kapan dia akan ada
Tapi aku harus bilang apa?
Apa aku harus menuntut?
Apa aku harus mencaci?
atau apa?
No comments:
Post a Comment